\ Penantian Keindahan | Catatan Rizka

Penantian Keindahan

   Bagai sebuah vas bunga yang masih tersisa dan terjajakan. Dan seseorang memantapkan untuk memiliki vas itu lewat duit 7.500 rupiah. Padahal yang sebenarnya hargaku 10.000. Demi apa aku kau ambil? Entahlah aku hanya pasrah menerima.

   Aku kecewa, karena seharusnya kau mengajak pacarku. Lihatlah, aku jelek tanpanya, aku buruk dan kujamin aku tak lebih dari barang tak berharga jika kau letakkan di sembarang tempat.

   Dan benar saja, kau lupakan pacarku itu. Tahukah kau pembeli? Aku sudah lama menantikan saat-saat berdua bersama pacarku. Menantikan saat yang halal ketika kita berdua telah resmi dibayar dengan rupiah dan pemilik asalku ikhlas menerima. Ah sudahlah, mungkin si jelita cantik yang telah lama aku incar bukanlah jodohku.

   Hey, hendak kau kemanakan aku? Aku tahu, sejak aku hanyalah sebongkah kayu hingga kini aku gagah tegap berdiri menantikan pelengkap hidupku itu adalah sebuah penerimaan. Tetapi diamku ini tetaplah memohon agar suatu saat nanti impianku bersanding dengan jodohku akan terwujud.



   Ternyata kau bawa aku kemari. Kau temukan aku dengan dia yang meski tak secantik pujaanku dulu, namun dia sangat cocok mendampingiku. Kaulah jodoh yang Tuhan kirim  untuk mengisi kekosonganku... :)



0 komentar:

Posting Komentar


up