\ Like a Butterfly | Catatan Rizka

Like a Butterfly


Seperti Kupu-Kupu


 
Bagai telur yang berubah menjadi ulat

Ulat yang menjelma menjadi sebuah kepompong

Lalu dalam waktu yang cukup lama kepompong bersarang, lahirlah kupu-kupu

Keindahan yang datang bukan secara tiba-tiba, namun berproses dalam tiap fase hidupnya

Mengagumi salah satu makhluk ciptaanMu yang begitu cantik dan selalu menghadirkan keindahan bagi setiap manusia yang memandangnya. Terbang kesana kemari tanpa pernah mengganggu siapapun. Bahkan bunga yang madunya dihisap olehnyapun berterimakasih, karena membantunya hidup lebih baik.

Kupu-kupu cantik, jarang sekali aku menjumpaimu saat ini. Aku tahu untuk menjadi sepertimu itu tak mudah. Bukan magic yang dengan cepat menghadirkanmu ke bumi ini. Tapi tangan Allah lah yang menguatkanmu bertahan.

Bertahan dari sebutir telur yang diletakkan indukmu di pucuk dedaunan, dalam kepasrahan kau bertahan hingga Allah merubahmu menjadi larva. Kaupun tak tahu wujud apa yang akan kau jalani, entah ulat lucu yang bersahabat atau ulat berbulu yang manusia tak suka karena racun yang kau bawa.

Tak lama kaupun harus segera dipaksa untuk berfase dalam suatu keprihatinan. Wujudmu akan berubah menjadi kepompong yang bergelantung di ranting dan dedaunan. Terdiam dalam rejutan benang yang kau buat sendiri, rapuh dan terlihat tenang. Tetapi sebenarnya saat itu kau sedang berproses menuju sosok dirimu yang dinanti-nantikan.


Kesabaran yang berbuah manis

Itulah yang patut kau dapatkan setelah kurang lebih dua puluh hari berada dalam penantian panjangmu. Jadilah dirimu yang sesungguhnya, kupu-kupu cantik yang berwarna-warni.  

Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri”   
- QS.At Thur ayat 48

Meskipun kini telah menjadi sosok indah yang mengundang banyak kekaguman manusia, kupu-kupu tetaplah makhluk biasa. Terlepas dari kelebihan, kelemahan tak luput menyelimutinya. Keindahan bukanlah segalanya karena seketika dia akan sirna dengan mudahnya. Kupu-kupu sangatlah rapuh, terlebih jika dia harus berhadapan dengan angin. Dengan mudah sayapmu akan patah dan hilanglah kecantikan itu. So, don’t be arrogant of the beauty…

Begitulah singkat cerita dari perjalanan fase kupu-kupu cantik. Sebagai manusia, patutlah metamorfosis ini menjadi cermin atas diri kita. Bahwa butuh suatu pengorbanan yang besar untuk setiap kebahagiaan yang kita inginkan. Sematkanlah sabar dalam tiap langkah hidup karena ujian akan datang kapanpun. Dan jika kita sedang berada dalam kesenangan, tetaplah istiqomah dan ingat ini tidaklah kekal dan akan segera berganti …

Wassalam 

0 komentar:

Posting Komentar


up