Pagi ini
nampaknya bukan pagi yang spesial. Si cantik yang biasanya pamer akan keindahan
warna kuning yang berkilau tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Malah
pasukan air yang meluncur dari ketinggian beribu-ribu kilometer itu yang datang
seolah mengetuk ngetuk rumah. Ditambah
lagi hawa dingin yang merengkuh tubuh Sunny semakin membuatnya enggan
memindahkan kaki ke lantai untuk mengawali hari.
Layaknya gadis-gadis
muda belia di sinetron, ketika pertama kali tersadar dari tidur langsung saja tangannya meraba-raba
seisi ranjang tidur. Entah apa yang ada dipikirannya saat itu. Padahal belum
sepenuhnya ia bangun, agaknya mata sipit itu masih ingin dirapatkan. Tapi
tidak, hari ini adalah saat pertama Sunny menjadi siswa besar.
“Haaa, ini
dia..” katanya dengan nada malas. Rupanya ia mencari handphone yang baginya
adalah belahan jiwanya. Bagaimana tidak, hampir tiap menit Sunny mengelus benda
mini ajaib itu. Meskipun itu bukan touch
screen, terus saja ia mengusap handphonenya. Berkali-kali menekan tombol yang semakin kabur huruf dan angkanya itu. Haha, aneh sekali.
Barangkali
saat ia mengusap, tiba-tiba keluarlah makhluk tampan yang berdiri di depannya.
Pria tersebut tersenyum dan berkata “Hai, mau gak kamu jadi pacar aku?”
Aduuh, ini
ni akibat belum punya cowok dan ngarep pengen segera punya. Memang benar, sampai
saat ini Sunny belum pernah merasakan dicintai seorang pria. Tapi entahlah,
siapa tahu ada kog cowok yang diam-diam mengagumi sosok Sunny. Hanya saja rasa
itu tak pernah tersampaikan, dan perlahan mulai lenyap termakan oleh rayap. Haha,
ada-ada saja :D
Tapi hal
itu kemungkinan besar memang terjadi, karena selama 15 tahun bersekolah tentu berinteraksi
dengan berbagai jenis lelaki. Kemungkinan
ada satu dua yang tertarik dengan sosok menawan nan cerdas macam Sunny. Memang
sih dia bukan tipe cewek idaman pria yang cantik, putih, bertubuh semampai, dan
memikat kaum adam. Tapi toh Sunny ga malu-maluin untuk disandingi dan digandeng
kog. Hehehe
to be
continued…. (っ ̄³ ̄)っ ~♡
0 komentar:
Posting Komentar