Hanya sekelumit
percakapan seorang Ibu dengan anak perempuan kecilnya.
“ Bu,
dapatkah kau ceritakan padaku seperti apa sosok Ayah itu?”
“ Baiklah,
Ibu akan ceritakan. Dengarkan baik-baik” Sang Ibu mulai terdiam sejenak dan
memandang kosong kearah langit.
“Cepat bu,
aku tidak sabar igin mendengarnya” pinta si anak memaksa.
“Ayahmu
adalah pria yang tampan dimata ibu, …. “ Dan si ibu menjelaskan dengan detail
bagaimana rupa ayah lengkap dengan sifat dan karakternya.
“Mengapa
ibu bisa sehafal itu mengingat ayah? Padahal sudah lama sekali Ayah pergi meninggalkan
kita.”
“Kau tahu
nak, Allah menciptakan otak kepada semua makhlukNya. Khususnya manusia, Allah
melebihkan fungsinya. Dari otak kita bisa berfikir, dan mengingat banyak hal.”
“Bukankah manusia
juga bisa lupa?”
“Oh, bisa
sekali. Lupa juga merupakan salah satu tugas dari otak kita.”
Sambil mengrenyitkan
dahi si anak semakin penasaran.
“Bagaimana
bisa?”
“Kau tahu,
ketika seseorang berbuat baik kepadamu ingatlah selalu kebaikannya. Tetapi ketika
dirimu yang berbuat baik pada orang lain, lupakanlah kebaikanmu itu”
“Untuk yang
satu ini, ibu selalu meminta Allah agar selalu menjaga ingatan Ibu. Ibu tidak
ingin anaknya buta akan sosok ayahnya sendiri. Setidaknya jika kau ditanya oleh
temanmu tentang Ayah kau akan bisa menjawabnya” Jelas ibu.
“Andai saja
ada foto Ayah, pasti Ibu tidak akan susah-susah menjelaskan padaku”
“Kau takkan
selamanya berada dekat dengan benda-benda itu. Ada kalanya kau harus berada jauh
dari mereka dan hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri. Seperti saat ini yang
Ibu lakukan padamu.”
“Dan akupun
takkan puas jika hanya memandang foto tanpa adanya penjelasan yang lain dari
Ibu.”
“Nah, sekarang
kau tahu. “
0 komentar:
Posting Komentar