Angka dua satu bagiku sangat sakti. Angka itu selalu kuingat, meskipun aku yakin tiap orang yang baru melihatku jarang sekali menganggap aku dua satu.
Hey, aku harus sadar. Dua satu bukanlah angka yang sedikit. Lumayan, dengan itu aku selalu bisa membesarkan hatiku. Contohnya saja kemarin, ketika kekuatan superku mulai digerogoti oleh oknum tak bertanggung jawab. Sekuat-kuatnya aku, pasti akan tumbang juga.
Dan benar saja.
Saat aku mulai dibuatnya lelah, dan hampir tak kutemui ujung permasalahan. Apalagi yang dapat kulakukan, kecuali satu. Menangis
Dan itu adalah untuk yang kesekian lamanya aku menangis. Hebatnya, aku hampir tak kuasa membendung air mataku itu di tempat yang terlarang. Apa jadinya kalau mereka melihatku menangis?
Seketika aku mengingat angka dua satu. Lalu, tak jadilah aku menangis.
Teruntuk angka dua, yang telah memimpin dengan gagah kosong dan satu. Jika Allah menghendaki, sebentar lagi akan kau temui pasanganmu. Bersandinglah kau dengan dia yang sama denganmu.
Apalah cerita yang akan kau bawa padaku? Yang pasti, aku harus lebih bijak membawamu menuju angka-angka yang lain..
2 komentar:
bagiku menangis tidak ada hubungannya dengan dua satu, dua dua, atau dua lapan. aku akan menangis kapanpun aku mau.
Benar, apa katamu. tapi di sini sya hnya menggambarkan keadaanku saat itu, bukan berarti selalu seperti itu. Tapi setidaknya angka itu membuatku lebih berhati-hati dalam menangis karena pasti anggapan mereka akan menangisnya kita sudah berbeda.
thankyou =)
Posting Komentar