Seperti Kupu-Kupu
Bagai telur
yang berubah menjadi ulat
Ulat yang
menjelma menjadi sebuah kepompong
Lalu dalam
waktu yang cukup lama kepompong bersarang, lahirlah kupu-kupu
Keindahan
yang datang bukan secara tiba-tiba, namun berproses dalam tiap fase hidupnya
Mengagumi
salah satu makhluk ciptaanMu yang begitu cantik dan selalu menghadirkan keindahan bagi
setiap manusia yang memandangnya. Terbang kesana kemari tanpa pernah mengganggu
siapapun. Bahkan bunga yang madunya dihisap olehnyapun berterimakasih, karena
membantunya hidup lebih baik.
Kupu-kupu
cantik, jarang sekali aku menjumpaimu saat ini. Aku tahu untuk menjadi
sepertimu itu tak mudah. Bukan magic yang dengan cepat menghadirkanmu ke bumi
ini. Tapi tangan Allah lah yang menguatkanmu bertahan.
Bertahan dari
sebutir telur yang diletakkan indukmu di pucuk dedaunan, dalam kepasrahan kau
bertahan hingga Allah merubahmu menjadi larva. Kaupun tak tahu wujud apa yang
akan kau jalani, entah ulat lucu yang bersahabat atau ulat berbulu yang manusia
tak suka karena racun yang kau bawa.
Tak lama
kaupun harus segera dipaksa untuk berfase dalam suatu keprihatinan. Wujudmu
akan berubah menjadi kepompong yang bergelantung di ranting dan dedaunan.
Terdiam dalam rejutan benang yang kau buat sendiri, rapuh dan terlihat tenang.
Tetapi sebenarnya saat itu kau sedang berproses menuju sosok dirimu yang
dinanti-nantikan.
Kesabaran yang
berbuah manis
Itulah yang
patut kau dapatkan setelah kurang lebih dua puluh hari berada dalam penantian
panjangmu. Jadilah dirimu yang sesungguhnya, kupu-kupu cantik yang
berwarna-warni.
“ Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu
berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika
kamu bangun berdiri”
- QS.At Thur ayat 48
Meskipun
kini telah menjadi sosok indah yang mengundang banyak kekaguman manusia,
kupu-kupu tetaplah makhluk biasa. Terlepas dari kelebihan, kelemahan tak luput
menyelimutinya. Keindahan bukanlah segalanya karena seketika dia akan sirna
dengan mudahnya. Kupu-kupu sangatlah rapuh, terlebih jika dia harus berhadapan
dengan angin. Dengan mudah sayapmu akan patah dan hilanglah kecantikan itu. So, don’t be arrogant of the beauty…
Begitulah
singkat cerita dari perjalanan fase kupu-kupu cantik. Sebagai manusia, patutlah
metamorfosis ini menjadi cermin atas diri kita. Bahwa butuh suatu pengorbanan
yang besar untuk setiap kebahagiaan yang kita inginkan. Sematkanlah sabar dalam
tiap langkah hidup karena ujian akan datang kapanpun. Dan jika kita sedang
berada dalam kesenangan, tetaplah istiqomah dan ingat ini tidaklah kekal dan
akan segera berganti …
Wassalam
0 komentar:
Posting Komentar